Thursday 11 April 2013

Agency for International Organizations and every world government agencies, should be aware of "failure and evil" which hidden in the "Indonesian Government Institutions", which is based in Jakarta.

http://www.rimanews.com/read/20130410/98276/inilah-bukti-tertulis-boediono-beri-kuasa-pencairan-fpjp-ke-bank-century-tangkap

This Boediono Written Evidence Disbursement Authorization Rate FPJP to Bank Century. Catch a thief Century!


JAKARTA - Former Governor of Bank Indonesia (BI), which now is served as Vice President, namely: Boediono, has authorized three BI officials for Granting Short-Term Financing Facility (FPJP) PT Bank Century.

These letters from Boediono who authorizes the provision of funds to the Bank Century FPJP.

Bank Indonesia

Board of Governors
No.10/68/Sr.Ka/GBI

power of attorney

The undersigned is:

Boedinono, Governor of Bank Indonesia residing in Jakarta, acting in his role as Chairman Board of Governors, and thus represent BI under Article 39 of Law No. 32 Year 1999 on BI as amended by Government Regulation in Lieu of Law No: 2 of 2008, hereby authorize;

1. Eddy Sulaiman Yusuf, Director of the Directorate of Monetary Management residing in Jakarta.
2. Sugeng, Head of Development and Monetary Management Arrangements, residing in Jakarta
3. Dody Budi Waluyo, Monetary Operations Bureau Chief, residing in Jakarta.

To act either jointly or individually
--------
SPECIAL ------------
For and on behalf of the Bank signed the Deed of Pledge and Agreement Term Funding Facility at PT Bank Century be notarized following any amendments, in accordance with Regulation No. 10/26/PBI/2008 dated October 30, 2008 on Short-Term Financing Facility for Commercial Banks amended by Regulation No. 10/30/PBI/2008 dated 14 November 2008 on the Amendment BI Regulation No. 10/26/PBI/200 on Short-Term Financing Facility for Commercial Banks.

Jakarta, 14 November 2008

Receiving power
Sulaeman Eddy Joseph, (Signed)
Sugeng (Signed)
Dody Budi Waluyo (Signed)

That gave Power

Boediono (Signed)
_________________________________________________________________


From the history of the country's independence for Indonesia based in Jakarta on August 17, 1945 until today it has become a government full of bandits, and it was evident in the eyes of the people of Indonesia as an Indonesian citizen itself.

Interest groups to political parties, and a personality that is preferred, rather than pay attention to his people about the prosperity of the people to live as a nation and state of Indonesia. The failure of the Indonesian government in Jakarta with all the systems that run is a failure that is always hidden by them to the world, all failures occurred in the attention of the people because of the result of corruption (Thieves) natural wealth as "the APBN (State Budget)", where the state budget is also the result of the natural wealth of the islands in the former Dutch colony, as in Maluku, East Timor (before independence), West Papua, and others in Asia to geographical portion, as in Kalimantan (Borneo), Sulawesi (Celebes), Aceh, and others. But it's taken a lot of natural resources by the government of Indonesia in Jakarta, it is from the islands of the Pacific.Welfare and prosperity of the people that are depending on a good system which must be distributed by the government in Jakarta as a state policy in Indonesia, where support facilities and all the needs of the people living prosperity perspectives need to be considered in a fair and equitable in all the islands, and not only on the island of Java alone, but also the fact that the people on the island of Java was not considered carefully, and this is a problem for those on the island of Java itself. Of course for every nation on the other islands had had enough with the policy actions of the Indonesian government in Jakarta with all their crimes, which the government in Jakarta has violated several terms of the law in Indonesia, which is listed on the 1945 law. While violation of the government of Indonesia in Jakarta on international law in relation to human rights, namely: On civil rights have been ignored, and the prosecution in democracy has also been persecuted by the security forces for no reason from security forces appropriately.

 More than that, the nations of the former Dutch colony suffered more automated, a result of political and theatrical systems of all kinds of aspects of the real views of the reality problems of each perspective itself, so prosecutorial independence of every nation on different islands of the perspective and history itself, always trying to win their independence, which had been seized by the government in Jakarata as the colonial government that has no morality.

The previous example in East Timor before independence, of course, a consequence of greed, and all the politics and attitudes of the government of Indonesia in Jakarta that has no morality itself that carries the limit of patience life of every nation to stop the evil government in Jakarta in their colonization, so that the struggle in the prosecution of the nation's independence in East Timor has always fought until independence in 2000.
Of course, the togetherness of it was still held by any other nation carefully as well, such as for example the nation Maluku, West Papua, Aceh, and others according to the explanation of events in the perspective of each of the problems which under the colonial rule of Indonesia in Jakarta as the administration of criminal / bandits.


Indonesia's justice system
We ask if the punishment really fits the crime in a justice system riddled with corruption and incompetence.
http://www.aljazeera.com/programmes/101east/2012/02/2012221142341411535.html

Since the beginning of Indonesia State begun in August 17, 1945 (Propaganda/fraud history). It is the celebration of humanity fall to sin within the Indonesia's states itself.
http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/06/so-indonesias-mafia-state.html

Maps of Prisons with Political Prisoners in Indonesia
http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/06/maps-of-prisons-with-political.html

The UN should be implementing policies about legality of Maluku, West Papua and others in Indonesia regime
http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/05/un-should-be-implementing-policies.html

Did Timor teach us nothing?
http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/06/did-timor-teach-us-nothing.html

Of all the Indonesian president to use military and police as a slave state for their political crimes can be achieved, as there are 2 in the state ideology of Indonesia.
http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/05/of-all-indonesian-president-to-use.html
_________________________________________________________________


Indonesian:


Badan Organisasi Internasional dan setiap lembaga pemerintahan dunia, harus menyadari "kegagalan dan kejahatan" yang mana tersembunyi di "Lembaga Pemerintahan Indonesia", yang berpusat di Jakarta.


Thu, 11/04/2013 - 17:39 WIB | Indeks

Inilah Bukti Tertulis Boediono Beri Kuasa Pencairan FPJP ke Bank Century, Tangkap maling Century!

JJAKARTA - Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), yang sekarang ini adalah menjabat sebagai Wakil Presiden, yaitu: Boediono, telah memberi kuasa kepada tiga petinggi BI untuk Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) PT Bank Century.

Berikut surat kuasa dari Boediono yang memberikan kuasa atas pemberian dana FPJP kepada Bank Century.

Bank Indonesia

Dewan Gubernur
No.10/68/Sr.Ka/GBI

Surat Kuasa

Yang bertandatangan dibawah ini:

Boedinono, Gubernur Bank Indonesia bertempat tinggal di Jakarta, bertindak dalam jabatannya tersebut selaku Pimpinan Dewan Gubernur BI, dan dengan demikian mewakili BI berdasarkan Pasal 39 UU 32 Tahun 1999, tentang BI sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No: 2 Tahun 2008, dengan ini memberi kuasa kepada;

1. Eddy Sulaiman Yusuf, Direktur Direktorat Pengelolaan Moneter bertempat tinggal di Jakarta.
2. Sugeng, Kepala Biro Pengembangan dan Pengaturan Pengelolaan Moneter, bertempat tinggal di Jakarta
3. Dody Budi Waluyo, Kepala Biro Operasi Moneter, bertempat tinggal di Jakarta.

Untuk bertindak baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri

------------  KHUSUS --------
Untuk dan atas nama BI menandatangani Akta Gadai, dan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek pada PT Bank Century secara notariil berikut segala perubahannya, sesuai dengan PBI No 10/26/PBI/2008 tanggal 30 Oktober 2008 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek bagi Bank Umum sebagaimana diubah dengan PBI No 10/30/PBI/2008 tanggal 14 November 2008 tentang Perubahan atas Peraturan BI No 10/26/PBI/200 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek bagi Bank Umum.

Jakarta,14 November 2008

Yang menerima kuasa
Eddy Sulaeman Yusuf, (ttd)
Sugeng (ttd)
Dody Budi Waluyo (ttd)

Yang memberi Kuasa

Boediono (ttd)
_______________________________________________________________________
Dari sejarah kemerdekaan untuk negara Indonesia yang berkedudukan di Jakarta semenjak 17 Agustus 1945 sampai hari ini telah menjadi satu pemerintahan yang penuh dengan para bandit, dan itu adalah nyata dimata rakyat Indonesia sebagai warga negara Indonesia itu sendiri.

Kepentingan golongan untuk Partai Politik, dan kepribadian itu sangat diutamakan, dari pada memperhatikan rakyatnya tentang kemakmuran hidup rakyat sebagai bangsa dan negara Indonesia. Kegagalan pemerintah Indonesia di Jakarta dengan segala sistem yang dijalankan adalah kegagalan yang selalu disembunyikan oleh mereka kepada dunia internasional, semua kegagalan dalam memperhatikan rakyat itu terjadi oleh karena akibat dari Korupsi (Pencuri) hasil kekayaan alam sebagai "APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)", dimana APBN ini pun adalah hasil kekayaan alam dari kepulauan-kepulauan di bekas jajahan Belanda, seperti di Maluku, Timur-Timor (sebelum kemerdekaannya), Papua Barat, dan lain-lainnya di bahagian Asia pada geografisnya, seperti di Kalimantan (Borneo), Sulawesi (Celebes), Aceh, dan lain-lain. Tetapi kekayaan alam itu diambil banyak oleh pemerintahan Indonesia di Jakarta itu adalah dari Pulau-pulau di bagian Pasifik.

Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat itu adalah tergantung dari sistem yang baik yang mana harus disalurkan oleh pemerintah di Jakarta sebagai kebijakan negara di Indonesia, dimana dukungan fasilitas dan segala kebutuhan perspektif kemakmuran hidup rakyat itu perlu diperhatikan dengan adil dan merata di seluruh kepulauan-kepulauan, dan bukan hanya di pulau Jawa semata, tetapi kenyataan juga bahwa rakyatnya di pulau Jawa pun tidak diperhatikan dengan seksama, dan hal ini adalah masalah bagi mereka di pulau Jawa itu sendiri. Tentunya bagi tiap bangsa di kepulauan-kepulauan lainnya pun merasa cukup dengan tindakan kebijaksanaan pemerintahan Indonesia di Jakarta dengan segala kriminalitas mereka, dimana pemerintahan di Jakarta telah melanggar beberapa kaitan hukum di Indonesia, yang mana tercantum pada hukum UUD 1945. Sedangkan pelanggaran dari pemerintah Indonesia di Jakarta pada hukum internasional pada kaitannya dengan HAM, yaitu: Tentang hak-hak rakyat telah diabaikan, dan penuntutan secara demokrasi pun telah dianiaya oleh aparat keamanan tanpa alasan dari aparat kemanan dengan tepat.

Lebih dari pada itu, bangsa-bangsa di bekas jajahan Belanda otomatis lebih menderita, akibat dari politik dan sistem sandiwara dari segala macam aspek kehidupan yang nyata dilihat dari kenyataan permasalahan dari tiap perspektif itu sendiri, sehingga penuntutan kemerdekaan dari tiap bangsa pada perbedaan kepulauan dari tempat perspektif dan sejarahnya itu sendiri, senantiasa mencoba merebut kemerdekaan mereka, yang mana telah dirampas oleh pemerintahan di Jakarata sebagai pemerintahan kolonial yang tidak mempunyai moralitas.

Contoh sebelumnya pada Timur-Timor sebelum kemerdekaannya, tentunya akibat dari keserakahan, dan segala sifat dan sikap politik dari pemerintahan Indonesia di Jakarta yang tidak mempunyai moralitas itu sendiri yang membawa batas dari kesabaran hidup dari tiap bangsa untuk menghentikan kejahatan pemerintahan di Jakarta dalam kolonialisasi mereka, sehingga perjuangan dalam penuntutan kemerdekaan pada bangsa Timur-Timor selalu diperjuangkan sampai pada kemerdekaannya di tahun 2000.
Tentunya dalam kebersamaan dari hal itu pun tetap dilaksanakan oleh setiap bangsa lainnya secara seksama juga, seperti contohnya Pada bangsa Maluku, Papua Barat, Aceh, dan lain-lainnya sesuai dengan penjelasan kejadian pada perspektif permasalahan masing-masing yang mana dibawah jajahan dari pemerintahan Indonesia di Jakarta sebagai pemerintahan kriminal/bandit.

Di Indonesia sistem peradilan
Kami bertanya apakah hukuman benar-benar cocok kejahatan dalam sistem peradilan penuh dengan korupsi dan inkompetensi.

http://www.aljazeera.com/programmes/101east/2012/02/2012221142341411535.html 

Sejak awal Negara Indonesia dimulai 17 Agustus 1945 (Propaganda / penipuan sejarah). Ini adalah perayaan musim gugur kemanusiaan untuk berbuat dosa dalam negara tersebut di Indonesia sendiri.
http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/06/so-indonesias-mafia-state.html

Peta dari Penjara dengan Tahanan Politik di Indonesia
http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/06/maps-of-prisons-with-political.html

PBB harus menerapkan kebijakan tentang legalitas Maluku, Papua Barat dan lain-lain dalam rezim Indonesia
http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/05/un-should-be-implementing-policies.html

Apakah Timor tidak mengajarkan kita apa-apa?
http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/06/did-timor-teach-us-nothing.html

Dari semua presiden Indonesia untuk menggunakan militer dan polisi sebagai negara budak untuk kejahatan politik mereka dapat dicapai, karena ada 2 dalam ideologi negara Indonesia.
http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/05/of-all-indonesian-president-to-use.html

1 comment:

  1. Don't you know that the UN is behind all this global reforms? Or you don't know what's going on or you're part of this global luciferian kabbale. Stand for the truth!

    Asked the United Nations and the people of the world to become involved in the movement of humanity, and understand the issues carefully, so that this problem can be solved in accordance with applicable law

    ReplyDelete