Saturday, 20 October 2012

The Dutch government with political friendship with Indonesian Islamic seen as lies documentation

http://www.youtube.com/watch?v=b_elrG84xj0&feature=youtu.be


You want to talk about the "terrorist"? In the beginning it was a terrorist of the "Dutch government", "Government of Indonesia", and so on, where "every nation", which "has involved" in their individual corruption, it is in the end just to "complicate the life of the nation Maluku", then is not this has included in the criminal / terrorist?

Go to the Moluccas as "greedy" because of the "natural", so that "the political system" is "internationally used" to "unrest and death" for the "life of the people of Maluku" until now, this is the result of "friendship crime and corruption "of" every individual ", which" worked on concerned government "for" the interests of individuals and groups "on the" political governance "itself.

Try to "self-correction", whether "natural" in which "owned" by the "people of Maluku" felt for the welfare for the people of Maluku, while 'Moluccan independence for the nation "is" the same "as the other for the" earn a decent living "just like" other nations "in the world?

As God has provided a place of each nation in the world according to the "grace of God" itself?

In the "life of the nation", and the view of the "humanitarian grounds", if any "incident" in the "life" which has been "done" by "any government" that is "relevant" in "partnership" is, has been doing the best to host the nation Maluku on its territory?

See the reality that has happened from the beginning until now, dirty politics to dominate the natural wealth of Maluku, as a result of the basic nature and attitude of "greed and avarice", to bring the misery and even death from all forms, and it is still perceived by the Moluccas itself.

Provide opportunities for the transmigration of Islamization and allow for the establishment of a terrorist government of Java Indonesia, for rampant and impose the will of others, to the more complicated life for the people of Maluku in life to date.

Now look at the Islamic revolution in the world that has been programmed by the Islamic Java / Indonesia with force in the world in the politics behind their doors ( http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/07/holland-c-tylor-and-illusion-of.html ), who's to blame here, who were helped by the nature and attitude to the establishment of an Islamic state and a terrorist for illegal Indonesian government in Jakarta?

Look at the relevant evident from world events today:

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=3554676196216&set=a.3008801229683.2145368.1552033107&type=3&theater

President Yudhoyono received the Secretary General of OIC (Organization of Islamic Cooperation)
Tribunnews.com - Monday, February 20, 2012 17:08 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - President Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) received the Secretary General of the Organization of Islamic Cooperation (OIC), Ekmeleddin Ihsanoglu along with 18 members of the Permanent Human Rights Commission Independent OIC at

the presidential office on Monday (2/20/2012), in the afternoon.

Minister of Foreign Affairs Marty Natalegawa said this was courtesy of a new and important institution in the framework of Islamic organizations.
"Named after the commission of human rights organization," said Marty.
Meeting held in Jakarta, according to Marty, as a form of recognition of Indonesia as the largest democracy.
"This meeting is a procedural nature, to set the pattern of the commission's work," he said.
On the occasion of a meeting with the President, Marty said it also discussed the developments in the world today as chaotic in Syria.
"Where should the OIC could play a role to deal with this problem," he said.
Moreover, Syria did not show signs of improvement. "This commission can be a part of the solution. Among other things discussed, where the OIC could have a role," said Secretary of State (Foreign Minister).


Look at the news link to hear and read the information that related:

http://www.youtube.com/watch?v=I0fv6wTig3U


Of course, from carelessness and greed of the political government of the Netherlands at the time, for the sake of their own, and put a puppet state like Indonesia in Jakarta.

Related News:

http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/05/big-mistake-for-government-of-indonesia.html

What do you called it, Karma, Boomerang, or the Mistaken of your attitude it self?



Indonesian:

http://www.youtube.com/watch?v=b_elrG84xj0&feature=youtu.be


Kamu mau bicara tentang "teroris"? Pada mulanya teroris itu adalah dari "pemerintah Belanda", "pemerintah Indonesia", dan sebagainya, dimana "setiap bangsa", yang mana "mempunyai keterlibatan", hal ini pada akhirnya hanya untuk "mempersulit kehidupan bangsa Maluku", maka bukankah hal ini telah termasuk dalam kriminal/teroris?

Masuk ke Maluku karena "rakus" oleh karena dari "kekayaan alam", sehingga "sistem politik" secara "internasional digunakan" untuk "keresahan dan kematian" bagi "kehidupan bangsa Maluku" hingga kini, hal ini terjadi akibat dari "persahabatan kriminal dan korupsi" dari "tiap individual", yang mana "bekerja pada pemerintahan bersangkutan" demi "kepentingan pribadi dan golongan" pada "partai politik pemerintahan" itu sendiri.

Coba untuk "koreksi diri sendiri", apakah "kekayaan alam" yang mana "dimiliki" oleh "bangsa Maluku" dirasakan untuk kesejahteraan bagi bangsa Maluku, disaat "kemerdekaan bagi bangsa Maluku" adalah "sama" seperti yang lainnya untuk "mendapatkan kehidupan yang layak" sama seperti "bangsa lain" di dunia ini?

Sebagaimana Tuhan telah menyediakan tempat masing-masing bangsa di dunia sesuai dengan "anugerah Tuhan" itu sendiri?

Didalam "kehidupan berbangsa dan bernegara", dan melihat dari "dasar kemanusiaan", apakah segala "kejadian" pada "kehidupan" yang mana telah "dilakukan" oleh "tiap pemerintahan" yang "bersangkutan" dalam "hubungan kerjasama" tersebut, telah melakukan hal yang terbaik bagi tuan rumah bagi bangsa Maluku pada wilayah kedaulatannya?

Lihat kenyataan yang telah terjadi dari dulu hingga kini, politik kotor untuk mendominasi kekayan alam Maluku, akibat dari dasar sifat dan sikap "kerakusan dan keserakahan", hingga membawa pada kesengsaraan dan sampai pada kematian dari segala macam bentuk, dan masih tetap dirasakan oleh bangsa Maluku itu sendiri.

Memberikan peluang bagi transmigrasi dari Islamisasi dan membiarkan untuk terbentuknya pemerintahan teroris Jawa Indonesia, untuk merajalela dan memaksakan kehendak orang lain, hingga kehidupan semakin rumit bagi bangsa Maluku dalam kehidupan sampai saat ini.

Sekarang lihat pada revolusi Islam di dunia yang telah diprogramkan oleh pemerintah jawa islam/Indonesia dengan pemaksaan di belahan dunia dalam politik dibelakang pintu mereka ( http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/07/holland-c-tylor-and-illusion-of.html ), siapa yang dipersalahkan disini, siapa yang yang membantu secara sifat dan sikap untuk pembentukan negara Islam ilegal dan teroris bagi pemerintahan Indonesia di Jakarta?

Lihatlah bukti yang relevan dari peristiwa dunia saat ini:

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=3554676196216&set=a.3008801229683.2145368.1552033107&type=3&theater






TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Ekmeleddin Ihsanoglu serta 18 anggota Komisi Independen Permanen HAM OKI di Kantor Presiden Jakarta, Senin (20/2/2012), sore.

Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa mengatakan ini merupakan kunjungan kehormatan dari suatu lembaga penting dan baru di kerangka organisasi Islam.

"Dinamakan commision of human rights organization," kata Marty. Pertemuan  yang diselenggarakan di Jakarta ini, menurut Marty, sebagai bentuk pengakuan terhadap Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar.

"Pertemuan ini sifatnya masih prosedural, untuk tetapkan pola kerja dari komisi ini," ujarnya.
Pada kesempatan pertemuan dengan Presiden, Marty mengatakan juga dibahas mengenai perkembangan di belahan dunia saat ini seperti kisruh di Suriah.

"Dimana OKI seharusnya bisa berperanan untuk tangani masalah ini," ujarnya.

Apalagi, Suriah tidak menunjukkan tanda perbaikan. "Komisi ini bisa jadi bagian dari solusi. Antara lain di bahas, dimana OKI bisa miliki peranan," ujar Menlu.



Lihatlah link berita untuk mendengar dan membaca informasi yang terkait:


http://www.youtube.com/watch?v=I0fv6wTig3U


Tentunya dari kecerobohan dan keserakahan dari politik pemerintah Belanda pada waktu itu, demi kepentingan mereka itu sendiri, dan memakai negara boneka seperti Indonesia di Jakarta.

Relasi Berita:

http://souisapaul81.blogspot.com.au/2012/05/big-mistake-for-government-of-indonesia.html

Apa yang Anda menyebutnya, Karma, Boomerang, atau salah dari sikap Anda sendiri?

No comments:

Post a Comment