https://www.facebook.com/photo.php?fbid=3030404089741&set=a.3008801229683.2145368.1552033107&type=3&theater
Habib Rizieq
English-Indonesian:
ISLAMIC FORUM, REJECT REFERENDUM MALUKU & PAPUA
"We condemn any foreign intervention in Papua, to the escape of Papua from Homeland."
Community organizations and leaders of Islamic movements belonging to the Islamic Ummah Forum (FUI) rejected a referendum that discourse a group of people in Maluku and Papua. It is responding to the increasing escalation of conflict in these two areas.
FUI Advisory Board Chairman Habib Rizieq said it urged the government to take stern action against the separatist movement Free Papua Organization (OPM) in the provinces of Papua and the South Maluku Republic (RMS) in the province of Maluku.
"They perform a variety of systematic acts of terror to the people and government, set fire to the office and while red and white flag, raise the flag of OPM and the RMS," he said in the House Kemhan (Security and Defense), Jakarta, Friday, December 23, 2011.
If the government did not immediately take decisive and significant action against various undermining and terror perpetrated by the OPM and the RMS, according to Muslims from various parts of the country ready to emigrate and strive to Papua and Maluku to preserve the unity and oneness Homeland.
FUI also urged Defense Minister Purnomo Yusgiantoro retract his statement that in Papua there is no foreign intervention because it does not match the reality on the ground. "We condemn any foreign intervention in Papua, to the escape of Papua, from the Homeland," he concluded. (umi)
Sources: VIVA News
http:// iparpost.blogspot.com/2012/ 01/ forum-islam-tolak-referendu m-maluku.html?showComment= 1327296377223#c59826854265 1843642
_________________________________________________________________________________
My explanation:
Rizieg Habib is a native of Arabia, which has become a citizen of Indonesia from generation to generation Arabs who have mastered Javanese kingdom or country with the Arab ideology system, this again when we look at the history of the collapse of the empire Mojopahit.
If the government offices were burned by the people of Maluku is reasonable, because the central government of Jakarta is a fake government and terrorists. If the Moluccas demands that have been deprived of their sovereignty, then it also is reasonable, because in accordance with applicable law and history viewed from the truth. And this applies also to all the nations of the former Dutch colony has the right to self-determination, so at least, the imposition of Islamic organizations in Indonesia are the same nature and attitude of terrorists, which has been carried out in accordance with the behavior of Java governance of Islamic / Arab Indonesia against the Moluccas and against all the nations of the former Dutch colony. Please see the explanation of the links below:
https://www.facebook.com/ photo.php?fbid=263691453274 8&set=a.2417934098374.2133 513.1552033107&type=3&thea ter
__________________________________________________________________________________
FORUM ISLAM, TOLAK REFERENDUM MALUKU & PAPUA
"Kami mengecam segala intervensi asing di Papua, untuk lepasnya Papua dari NKRI."
Pimpinan organisasi masyarakat dan gerakan Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) menolak referendum yang diwacanakan sekelompok orang di Maluku dan Papua. Hal ini menanggapi meningkatnya eskalasi konflik di dua wilayah ini.
Ketua Dewan Penasihat FUI Habib Rizieq menyatakan pihaknya mendesak pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) di provinsi Papua dan Republik Maluku Selatan (RMS) di provinsi Maluku.
"Mereka melakukan berbagai tindakan teror yang sistematis kepada rakyat dan pemerintah, membakar kantor dan bendera merah putih seraya, menaikkan bendera OPM dan RMS," kata dia di Gedung Kemhan (Kemanan dan Pertahanan), Jakarta, Jumat, 23 Desember 2011.
Bila pemerintah tidak segera mengambil tindakan tegas dan signifikan terhadap berbagai rongrongan dan teror yang dilakukan oleh OPM dan RMS, menurutnya umat Islam dari berbagai penjuru tanah air siap berhijrah dan berjihad ke Papua dan Maluku untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan NKRI.
FUI juga mendesak agar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mencabut pernyataannya bahwa di Papua tidak ada intervensi asing karena tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. "Kami mengecam segala intervensi asing di Papua, untuk lepasnya Papua, dari NKRI," pungkasnya. (umi)
Sumber : VIVA News
http:// iparpost.blogspot.com/2012/ 01/ forum-islam-tolak-referendu m-maluku.html?showComment= 1327296377223#c59826854265 1843642
__________________________________________________________________________________
Penjelasan saya:
Habib Rizieg adalah asli dari Arab, yang mana telah menjadi warga negara Indonesia dari generasi ke generasi Arab yang telah menguasai kerajaan atau negara Jawa dengan sistem idiologi Arab, hal ini apabila kembali kita lihat sejarah runtuhnya kerajaan Mojopahit.
Apabila kantor pemerintahan dibakar oleh bangsa Maluku adalah wajar, sebab pemerintahan pusat Jakarta adalah pemerintahan palsu dan teroris. Apabila bangsa Maluku menuntut kedaulatannya yang telah dirampas, maka hal itu juga adalah wajar, sebab sesuai dengan hukum yang berlaku dan dilihat dari sejarah yang sebenarnya. Dan hal ini berlaku juga terhadap semua bangsa di bekas jajahan Belanda untuk mempunyai hak dalam penentuan nasib sendiri, jadi setidaknya, hal pemaksaan dari organisasi Islam di Indonesia adalah sama sifat dan sikap teroris, yang mana telah dilakukan sesuai dengan perilaku pemerintahan Jawa Islam/Indonesia Arab terhadap bangsa Maluku dan terhadap semua bangsa di bekas jajahan Belanda. Silahkan melihat pada penjelasan dari link dibawah ini:
https://www.facebook.com/ photo.php?fbid=263691453274 8&set=a.2417934098374.2133 513.1552033107&type=3&thea ter
English-Indonesian:
ISLAMIC FORUM, REJECT REFERENDUM MALUKU & PAPUA
"We condemn any foreign intervention in Papua, to the escape of Papua from Homeland."
Community organizations and leaders of Islamic movements belonging to the Islamic Ummah Forum (FUI) rejected a referendum that discourse a group of people in Maluku and Papua. It is responding to the increasing escalation of conflict in these two areas.
FUI Advisory Board Chairman Habib Rizieq said it urged the government to take stern action against the separatist movement Free Papua Organization (OPM) in the provinces of Papua and the South Maluku Republic (RMS) in the province of Maluku.
"They perform a variety of systematic acts of terror to the people and government, set fire to the office and while red and white flag, raise the flag of OPM and the RMS," he said in the House Kemhan (Security and Defense), Jakarta, Friday, December 23, 2011.
If the government did not immediately take decisive and significant action against various undermining and terror perpetrated by the OPM and the RMS, according to Muslims from various parts of the country ready to emigrate and strive to Papua and Maluku to preserve the unity and oneness Homeland.
FUI also urged Defense Minister Purnomo Yusgiantoro retract his statement that in Papua there is no foreign intervention because it does not match the reality on the ground. "We condemn any foreign intervention in Papua, to the escape of Papua, from the Homeland," he concluded. (umi)
Sources: VIVA News
http://
_________________________________________________________________________________
My explanation:
Rizieg Habib is a native of Arabia, which has become a citizen of Indonesia from generation to generation Arabs who have mastered Javanese kingdom or country with the Arab ideology system, this again when we look at the history of the collapse of the empire Mojopahit.
If the government offices were burned by the people of Maluku is reasonable, because the central government of Jakarta is a fake government and terrorists. If the Moluccas demands that have been deprived of their sovereignty, then it also is reasonable, because in accordance with applicable law and history viewed from the truth. And this applies also to all the nations of the former Dutch colony has the right to self-determination, so at least, the imposition of Islamic organizations in Indonesia are the same nature and attitude of terrorists, which has been carried out in accordance with the behavior of Java governance of Islamic / Arab Indonesia against the Moluccas and against all the nations of the former Dutch colony. Please see the explanation of the links below:
https://www.facebook.com/
__________________________________________________________________________________
FORUM ISLAM, TOLAK REFERENDUM MALUKU & PAPUA
"Kami mengecam segala intervensi asing di Papua, untuk lepasnya Papua dari NKRI."
Pimpinan organisasi masyarakat dan gerakan Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) menolak referendum yang diwacanakan sekelompok orang di Maluku dan Papua. Hal ini menanggapi meningkatnya eskalasi konflik di dua wilayah ini.
Ketua Dewan Penasihat FUI Habib Rizieq menyatakan pihaknya mendesak pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) di provinsi Papua dan Republik Maluku Selatan (RMS) di provinsi Maluku.
"Mereka melakukan berbagai tindakan teror yang sistematis kepada rakyat dan pemerintah, membakar kantor dan bendera merah putih seraya, menaikkan bendera OPM dan RMS," kata dia di Gedung Kemhan (Kemanan dan Pertahanan), Jakarta, Jumat, 23 Desember 2011.
Bila pemerintah tidak segera mengambil tindakan tegas dan signifikan terhadap berbagai rongrongan dan teror yang dilakukan oleh OPM dan RMS, menurutnya umat Islam dari berbagai penjuru tanah air siap berhijrah dan berjihad ke Papua dan Maluku untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan NKRI.
FUI juga mendesak agar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mencabut pernyataannya bahwa di Papua tidak ada intervensi asing karena tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. "Kami mengecam segala intervensi asing di Papua, untuk lepasnya Papua, dari NKRI," pungkasnya. (umi)
Sumber : VIVA News
http://
__________________________________________________________________________________
Penjelasan saya:
Habib Rizieg adalah asli dari Arab, yang mana telah menjadi warga negara Indonesia dari generasi ke generasi Arab yang telah menguasai kerajaan atau negara Jawa dengan sistem idiologi Arab, hal ini apabila kembali kita lihat sejarah runtuhnya kerajaan Mojopahit.
Apabila kantor pemerintahan dibakar oleh bangsa Maluku adalah wajar, sebab pemerintahan pusat Jakarta adalah pemerintahan palsu dan teroris. Apabila bangsa Maluku menuntut kedaulatannya yang telah dirampas, maka hal itu juga adalah wajar, sebab sesuai dengan hukum yang berlaku dan dilihat dari sejarah yang sebenarnya. Dan hal ini berlaku juga terhadap semua bangsa di bekas jajahan Belanda untuk mempunyai hak dalam penentuan nasib sendiri, jadi setidaknya, hal pemaksaan dari organisasi Islam di Indonesia adalah sama sifat dan sikap teroris, yang mana telah dilakukan sesuai dengan perilaku pemerintahan Jawa Islam/Indonesia Arab terhadap bangsa Maluku dan terhadap semua bangsa di bekas jajahan Belanda. Silahkan melihat pada penjelasan dari link dibawah ini:
https://www.facebook.com/
No comments:
Post a Comment